Rabu, 09 November 2011

Kenapa remaja dibilang rentan?


1.       Jiwa remaja yang masih labil
Jiwa remaja yang masih labil, mudah dipengaruhi dan diiming-imingi oleh kenikmatan semu tanpa memikirkan akibatnya dimasa yang akan datang. Kelakuan ini disebabkan remaja sedang dalam masa pencarian jati diri, mencari siapa diri kita sebenarnya dan apa yang harusnya dikerjakan.
2.       Dorongan kuat untuk mencari hal yang baru
Dalam perjalanan mencari jati diri biasanya kita melakukan eksplorasi diri, melakukan apa yang kita suka, mencoba sesuatu yang berbau penjelajahan dan petualangan hidup, termasuk kehidupan seks dan narkoba.
3.       Rasa ingin tahu yang tinggi
Kalau di masa kanak-kanak keingintahuan terhadap sesuatu ditandai pelontaran berbagai pertanyaan pada orang yang lebih dewasa. Seorang remaja lebih berani dalam menjawab keingintahuan mereka dengan mencari tahu sendiri jawabannya. Kadanga sampai tak sadar sudah melakukan sesuatu yang salah.
4.       Jiwa remaja yang penuh gejolak pemberontakan
Yaitu gejolak ingin dapat pengakuan untuk keberadaan mereke, ingin sekali dapat kepercayaan, tanggung jawab, ingin berprestasi, ingin menunjukan keberanian, ingin kemandirian. Pemberontakan pada kekuasaan dan penguasaan orang tua pada khususnya juga orang dewasa pada umumnya.mereka berani mengambil resiko dan nekat.
5.       Pengaruh kuat kelompok pergaulan
Hal yang paling terlihat sekali dimasa remaja yaitu terbentuknya kelompok-kelompok pergaulan teman yang ditandai dengan kekompakan, kesetiaan, kepatuhan, dan solidaritas tinggi pada kelompoknya. Kesetiaan tersebut dapat mengalahkan keinginan diri sendiri dan kepatuhan terhadap orangtua atau pun guru. Terkadang lebih takut dibilang tidak kompak daripada dibilang tidak patuh terhadap orang tua.
Itu semua tidak akan salah jika kita masuk ke kelompok yang baik, nah jika kelompok pergaulan yang tidak baik akibatnya malah akan melibatkan kita dalam tindak kekerasan, perkelahian, tawuran, juga penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.
6.       Tekanan dari orang tua dan orang sekitar yang tidak memahami remaja
Gejolak kejiwaan rema ini seringkali diperparah oleh sikap dan perlakuan orang tua dan orang di sekitar yang tidak memahami kita. Orang tua seringa memandang bahwa anak adalah sepenuhnya miliknya yang hanya dijaga, dilindungi, diarahkan sesuai sama keinginan orang tua juga terkadang belum rela klau anaknya sudah beralih menuju jenjang yang lebih tinggi dan bukan kanak-kanak lucu yang selalu dlam perlindungannya.
Orang tua kadang kurang atau tidak memahami gejolak kejiwaan remaja akan berusaha sekuat tenaga menekan, mengarahkan sampai menghukum perbuatan anak yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapannya.
Hasilnya anak jadi tertekan dan berusaha untuk mencari penyaluran dengan minggat dan bergabung dengan kelompok pergaulan, merusak, berkelahi, tawuran, menenggak minuman beralkohol atau menggunakan narkoba.
7.       Tidak terpenuhinya kebutuhan dan keinginan remaja
Setiap orang termasuk kita sebagai remaja yang normal, punya bermacam-macam kebutuhan termasuk kebutuhan biologis, butuh rasa aman, harga diri, juga butuh perwujudan diri apalagi remaja mudah sekali terpengaruh lingkungan pergaulan ataupun dari media masa, yang membuat kita ingin menirunya. Kalau orang tua atau keadaan membuat seorang remaja tidak mendapatkan apa yang diinginkan, akan menimbulkan perasaan tertekan yang seterusnya bisa memicu penyalahgunaan narkoba.

0 komentar:

Posting Komentar